Iya.
Akhirnya memang aku harus mengakui bahwa hanya rencana-Mu saja yang akan
berlaku, Tuhan. Sebaik-baik rencana yang sudah kubuat dan kutulis dalam setiap
catatan tak ada guna jika Kau tak merencanakan yang sama denganku.
Dan
aku sampai saat ini masih merasa kagum dengan cara kerja-Mu. Kau membawaku pada
titik yang belum pernah kubayangkan sebelumnya. Kau membawaku pada keadaan yang
tidak pernah terlintas dalam benakku sebelum semua ini terjadi. Batam. Siapa yang
tahu aku akhirnya bersandar pada kota ini? Aku selalu membayangkan Borneo,
Selebes, Aceh, bahkan Papua. Tapi Kau memberiku tempat di tanah yang masih
asing ini untukku bersama orang tercinta yang selalu bersedia di sampingku.
Tuhan,
Engkau yang paling tahu bahwa aku sangat bersyukur karena aku sampai pada titik
ini. Kau membuatku menjadi diriku yang baru. Metamorfosis super cepat dalam hidupku.
Perubahan yang kunikmati dengan hikmah yang selalu hadir setiap hari. Kau
terasa begitu dekat.
Kau
mempertemukanku dengan laki-laki paling baik untuk menjadi suamiku. Pertemuan
singkat yang membuatku yakin untuk menjadi istrinya. Aku sangat mensyukurinya,
Tuhan. Terima kasih, syukur yang tidak akan pernah cukup kepada-Mu, Tuhan. Aku
ingin sekali mengucapkan itu kepada-Mu secara langsung seandainya aku bisa
bertatap muka dengan-Mu. Semoga akan datang waktu itu, saat Engkau memberiku
kesempatan untuk berjumpa dengan-Mu di Arsy-Mu...
Semuanya
begitu sempurna, Tuhan. Skenario yang sangat cantik telah Kau tulis untukku. Amazing. Aku tidak punya kata lain
selain itu. Subhanallah. Maha Suci Engkau yang bertahta di singgasana-Mu yang
agung.
Engkau
telah mengirimkan paket cinta dan menyebarkannya ke sekujur hati kami sehingga
dengan cepat kami bisa saling jatuh hati, mencintai dan mengasihi. Engkau telah
memantapkan hati kami dan mendekatkannya dengan mudah. Kau memang sangat
sempurna Tuhan. Dan semua yang Kau rencanakan adalah yang paling sempurna untuk
kami.
Dan
sekarang inilah aku, Tuhan. Makhluk kecil yang masih saja kagum dengan cara
kerja-Mu, dengan skenario yang selalu menyimpan jutaan hikmah jika kami
bersedia memahami.
Terima
kasih, Tuhan....
Terima kasih telah mempertemukan aku dengan suamiku dan mempertemukan suamiku dengan diriku di waktu yang tepat...
Terima kasih telah begitu mencintaiku, Tuhan....
Terima kasih telah mempertemukan aku dengan suamiku dan mempertemukan suamiku dengan diriku di waktu yang tepat...
Terima kasih telah begitu mencintaiku, Tuhan....
# pada 21.21
catatan di rumah biru, sambil menunggu yang dirindu...
catatan di rumah biru, sambil menunggu yang dirindu...
1 komentar:
Alhamdulillah ....ruar biasa......!!!
Posting Komentar