Pesan untukmu,,,

“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.” (Anak Semua Bangsa-Pramudya Ananta Toer)

Senin, Juli 11, 2011

Selamat Datang Mahasiswa Biasa di Kampus yang Biasa-Biasa Saja

Boulevard Kampus Hijau, Universitas
Sebelas Maret, Surakarta
Hari ini sama seperti pada empat tahun terakhir. Aku melihat rombongan pemuda memasuki kampus ini dengan beraneka mimpi yang mereka miliki. Dan pemandangan yang sama terlihat dari sisi yang lain. Lembaga dan organisasi kemahasiswaan di kampus ini mulai unjuk gigi untuk menunjukkan kemampuan yang dimiliki. Menunjukkan keunggulan yang dimiliki jika dibandingkan dengan organisasi yang lain. Misinya sama, menarik calon kader agar mereka masuk di masing-masing organisasi tersebut.
Menarik. Setiap organisasi membuat diri mereka menjadi begitu menarik untuk mahasiswa baru yang masih awam dengan dunia kampus. Di sinilah, organisasi kampus yang biasanya hilang dalam kancah pergerakan mahasiswa di kampus dapat terlihat menggeliat agar bisa mendapatkan ‘keturunan’ yang akan melanjutkan pergerakan mereka yang sudah kembang kempis. Tak apa! Yang demikian masih dihalalkan.

Yang terpenting adalah bahwa mereka tidak mencekoki mahasiswa baru tersebut dengan dogma dan pikiran-pikiran yang langsung mengarah pada konflik rasial atau yang cenderung mengarah pada perang ideologi. Diakui atau tidak, beberapa organisasi kemahasiswaan –dalam hal ini baik internal maupun eksternal kampus- masih sering memberikan dogma-dogma tersebut kepada mahasiswa baru. Mereka yang relatif masih mentah kemudian akan terombang-ambing dengan nilai ini dan itu. Kelompok ini adalah kelompok yang paling benar dan yang lain adalah salah. Kebingungan tersebut selanjutnya akan membuat mereka mengalami masalah dalam pencarian jati diri. Akan masih beruntung jika mereka kemudian ‘nyemplung’ ke dalam satu organisasi tersebut untuk melanjutkan proses pencarian jati diri mereka. Yang terjadi sekarang ini adalah bahwa sebagian besar pemuda yang menyebut diri mereka mahasiswa tidak lagi tertarik untuk memasuki organisasi mahasiswa di kampus masing-masing. Bahkan untuk menjadi partisipan pun tidak. Ini sungguh sebuah tragedi dalam pergerakan kaum intelektual negeri ini.
Jika kaum muda dalam suatu negeri tidak lagi peduli dengan kondisi yang ada di sekitarnya, kondisi negeri ini. Maka, sebuah kecelakaan dan marabahaya besar sedang mengintai negeri tersebut. Ketidakpekaan mereka terhadap realita adalah batu loncatan menuju kehancuran suatu bangsa. Asyik dengan dunia sendiri. Asyik mengejar nilai dengan predikat A dengan mengesampingkan kepentingan sesama adalah sebuah awal hancurnya nilai seorang pemuda.
Hakikat pemuda adalah pembangun yang akan membentuk peradaban sebuah bangsa. Maju tidaknya suatu bangsa tergantung pada bagaimana pola pergerakan yang mereka buat. Pemuda yang hanya menjadi budak narkoba, miras, dan tawuran tentu akan membentuk sebuah negara pencandu narkoba, miras, dan negara yang asyik dengan perang saudara. Bahkan pemuda yang hanya asyik dengan pencarian nilai dengan simbol A atau cumlaude tanpa berniat mendedikasikan ilmunya untuk kepentingan bersama tidak akan memberikan pencerahan yang berarti bagi pembangunan sebuah negara. Hal tersebut bertolak pada sikap ilmuwan yang harusnya bertanggung jawab, memiliki moral, etika, dan dedikasi terhadap keilmuan mereka. Mereka yang tidak memiliki hal tersebut tidak pantas menganggap diri mereka sebagai ilmuan. Negara kita memiliki banyak orang seperti ini. Mengaku cerdik cendikia. Memanggil diri sendiri sebagai ilmuan. Bahkan kurang penyebutan nama gelar bagi mereka adalah pelecehan. Lucu sekali! Seandainya mereka sadar bahwa itu bukan hanya sekadar nama, panggilan atau gelar tentu akan banyak kemajuan yang dialami bangsa ini. Setiap tahun tercatat adanya peningkatan terhadap jumlah warga negara Indonesia yang berpredikat sarjana, magister, doktor bahkan profesor.
Tahun ini, rombongan pemuda berduyun-duyun datang lagi memasuki gerbang kampus ini. Banyak mimpi yang ingin mereka wujudkan. Semoga salah satu mimpi yang mereka adalah membuat bangsa ini menjadi lebih baik, membuat negeri ini menjadi lebih kuat dalam segalanya. Mengembalikan kewibawaan dan kedaulatan negeri ini di mata dunia.
Selamat datang mahasiswa baru 2011. Selamat melangkah di kampus hijau. Selamat mengalami proses di kawah candradimuka!!!
Di kampus yang telah mulai sepi,,
Pada 10.36

Tidak ada komentar: