Apakah kamu mengira bahwa hidup ini adalah sebuah kebetulan? Pertemuanku denganmu, pertemuanmu dengan mereka. Pertemuanku dengannya dan pertemuan antarkita yang saling bersinggungan? Kalau benar hidup ini adalah sebuah kebetulan. Bukankah ini adalah sebuah kebetulan yang indah dan begitu sempurna?
Dari pertemuanku denganmu, aku dapat mengenali dirimu sekaligus semakin mengerti diriku. Dari pertemuanku dengan dia dan mereka, aku mendapatkan pengalaman hidup yang luar biasa. Banyak kisah yang kemudian tercipta. Rangkaiannya membuat alur tidak lagi datar dan biasa-biasa saja. Ada masalah yang kemudian menuju klimaksnya dan diakhiri dengan penyelesaian yang tepat meski terkadang tidak sempurna dalam pandangan beberapa manusia. Klimaks dengan resolusi yang ditutup dengan akhir sedih atau gembira. Sad or happy ending.
Dan kebetulan ini terangkai seperti sebuah skenario dalam drama atau sandiwara. Skenario yang sempurna. Sering sekali kita salah menebak bagaimana ending cerita yang akan menjadi kelanjutannya. Skenario ini tersusun begitu rapinya sehingga semuanya akan terjadi dalam waktu yang semestinya. Kapan kita mulai mengenal dunia, kapan kita mulai berkata, kapan kita mulai saling mengenal, menjadi dekat, atau bahkan menjadi bagian yang terpisah. Semuanya selalu datang di saat yang tepat. Tuhan telah mencipta skenario untuk kita dengan begitu sempurna. Kita adalah lakon. Dan pemain seharusnya memainkan peran dengan sebaik-baikya. Namun, Tuhan tidak semena-mena menunjuk kita sebagai pemain dalam ‘drama hidup’ yang kita mainkan. Ada bekal akal dan budi, juga perasaan yang kita miliki. Semuanya adalah bekal yang dapat membuat kita menjadi lakon yang apik dalam ‘drama’ kita.
Dan sekarang ini? Masihkah kau menganggap hidup ini sebagai sebuah kebetulan? Jika iya, aku sungguh sangat bersyukur atas kebetulan ini. Kebetulan yang membuatku mengenalmu, lebih jauh, lebih dekat denganmu. Kebetulan yang membuatku mengenal seseorang seperti namamu. Kebetulan yang indah menurutku. Kebetulan yang sempurna untukku. Karena kau hadir tepat waktu dalam hidupku … .
Solo, 23 Maret 2011
Kamar kos dengan hujan di luar ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar