Pesan untukmu,,,

“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.” (Anak Semua Bangsa-Pramudya Ananta Toer)

Rabu, Januari 07, 2009

Dari Seorang 'Penonton' Demonstrasi (Bukan Catatan Seorang Demonstran): Hanya sebuah Pikiran yang Ingin Dikeluarkan



Allahuakbar....Allahuakbar...Allahuakbar,,,
Begitulah takbir yang berkumandang di suatu siang yang cukup mendung suatu ketika saat aku sedang berada di salah satu sudut kota Solo untuk mencari makan siang. Agaknya di tempat tersebut sedang terjadi aksi yang lumayan besar. dan ternyata benar dugaanku tersebut. arak-arakan panjang menjadi rombongan dalam aksi demonstrasi tersebut. dari orang dewasa hingga anak kecil melakukan aksi yang katanya menyuarakan dan mengingatkan masyarakat kita bahwa saudara-daudara yang sedang berada di daerah konflik Palestina sana membutukan kita untuk melepaskan penjajahan nyata dari negara Zionis (Siapa lagi kalau bukan Israel). ya, format acara yang dibuat dalam aksi tersebut adalah seperti itu.
tapi, entahlah. aku tidak melihat tujuan itu dalam acara yang sedang mereka gelar waktu itu. sebagai catatan, ini adalah pertama kalinya aku melihat aksi dalam format yang cukup besar secara langsung. meski dulu pernah berhelut di salah satu organisasi kampus yang sering demo, toh aku tidak pernah tertarik untuk ikut aksi yang mereka (teman-teman organisasiku dulu) lakukan. alasan yang sering aku katakan peda mereka adalah bahwa mereka hanya berteriak-teriak saja di jalanan. terbukti ketika seorang teman aku tnya tentang tujuan dia ikut aksi, hanya gelengan lemah dan jawaban tidak tahu saja yang mereka berikan. tak tahu tujuan kenapa harus dijalankan. hanya ingin nurut dengan senior saja. ah, bodoh!!! bagaimana bisa dibilang mahasiswa, berpikir seperti itu saja masih belum bisa. mahasiswa bertindak dengan akal yang benar-benar waras meski kadang irasional..bukan karena 'manut' sama sesepuh yang kadang akalnya sudah diisi dengan aneka proyek dan kepentingan!!!
kembali pada suatu siang yang sedang kuceritakan tadi. orasi dari mereka sangat menggebu-gebu. ya, sangat. bahkan barisan anak kecil yang mungkin tidak tahu apa-apa (hanya tahu bahwa teman-teman mereka di Palestina sedang ditimpa musibah besar) ikut berteriak dan berlari mengimbangi semangat yang dewasa. beberapa teman melihatku. Ya, teringat diriku yang dulu berada dalam sistem mereka dan sekarang yang sedang berdiri di luar sistem melihat selutur tingkah polah mereka saat demonstrasi. aku hanya tersenyum dan mengatakan pada salah satu diantara mereka, 'sudah tahu tujuannya belum?'
aku hanya berdiri di luar lapangan mereka beraksi. sambil tetap berusaha menikmati mie ayam dan es teh yang sudah dipesan. tapi, sungguh ada pemanjangan yang begitu ganjil dan membuatku tersenyum miris. sebuah pemandanagn dan suara-suara yang sangat menggangguku melebihi para kawan pengamen yang berkali-kali mengeluarkan suara cempreng mereka. pemandangan itu adalah seliweran bendera yang dimiliki salah satu partai yang sedang akan berjuang untuk pemilu 2009 nanti. suara itu adalah lagu mars yang dimiliki oleh salah satu partai yang benderanya berseliweran, berkibar seenaknya saja memenuhi jalanan dan mengalahkan spanduk-spanduk orasi yang sedang dibawakan. Mungkin ini hanya pandanganku saja. penilaian dari sudut pandang orang yang berpikiran sederhana dan dari orang yang tidak pernah ikut aksi sepertiku ini.
aku hanya berpikir miris saja. bahkan dalam situasi yang seperti itu, mereka (partai politil) masih saja menggunakan momen-momen yang pas untuk membuat mereka lebih terkenal daripada yang lain. Kampanye gratis, begitu sajalah istilah yang aku gunakan. Bukan, masalahnya bukan apakah itu untuk eksistensi mereka atau agar masyarakat tahu bahwa ini adalah aksi yang sedang dilakukan oleh mereka. terlalu naif rasanya pikiran yang dimiliki oleh otakku ini.
Toh, aku juga tidak pernah tahu dengan jelas tentang politik tahi kucing yang sedang mereka jalankan untukk mengambil tampuk kekuasaan di negeri yang sudah tidak punya kuasa ini. menurutku, ironis sekali cara mereka mengambil simpati rakyat negeri ini. lewat aksi-aksi simpatik yang seperti itu, wajar saja jika rakyat kecil yang masih begitu bodoh di negeri ini bisa dengan mantap memilih mereka.
ahh, entahlah...apakah aku yang terlalu berburuk sangka dengan mereka. sekali lagi, ini hanya sekedar catatan kecil dari 'penikmat' deonstrasi yang marak terjadi di negeri ini. demonstrasi yang masih sering menimbulkan korban, bahkan bagi mereka yang tidak tahu pasti akan tujuan para demonstran 'tulen'.


*Gambar diambil dari http://images.google.co.id/images?hl=id&q=demonstrasi+film+Gie&btnG=Telusuri+Gambar&gbv=2.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Politik taik kucing,


adalah kata-kata yang sering di lontarkan Herman Lantang
(sahabat gie)dalam film Gie