Pesan untukmu,,,

“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.” (Anak Semua Bangsa-Pramudya Ananta Toer)

Selasa, Oktober 21, 2008

Pandangan, 9 Februari 2008

Hujan lagi…
Dulu,. Ketika aku masih kecil, kala hujan adalah saat-saat yang dinanti olehku dan oleh teman-teman sebayaku. Kami akan keluar dan bermain air hujan. Bahkan hujan sama sekali tidak akan mempengaruhi rencana kami untuk bermain seharian di luar. Tentu saja setelah kami mendpat ijin dari ibu bapak kami. Dan permintaan ijin itu telah mengalami proses yang sangat lama. Senyum mengembang ketika ijin telah diberikan. Atau bahkan, jika tidak mendapat ijin, kami akan tetap keluar dengan sembunyi-sembunyi. Mengendap-ngendap menunggu bapak ibu tertidur terlebih dahulu. Janji ketemu di tempat yang telah disepakati. Dan kami akan memulai petualangan kami. Bermain seharian dengan air hujan sebagai backgroundnya. Mungkin kami akan pulang dengan bibir biru dan tubuh kedinginan. Tapi jangan ditanya, karena kami tak akan jera dengan semua yang menimpa kami. Meski hujan, permainan harus dilanjutkan. The show must go on. Dunia anak-anak, adalah dunia terindah…..
Tapi sekarang berbeda. Ketika hujan datang, anak-anak seusiaku dulu langsung disuruh ibunya masuk rumah. Takut ada sesuatu yang buruk menimpa mereka. Mereka pun hanya akan menuruti ibu bapak mereka. Cuaca sekarang memang sangat tidak mendukung. Alam mungkin sudah enggan bersahabat dengan kami.
Ah…bagaimana dengan anak-anakku nanti. Bagaimana mereka akan mampu mengenal alam lebih dekat. Alam telah murka dengan manusia. Bencana hadir seperti ombak di pantai. Datang pergi, kemudian datang lagi di negeri ini. Cuma tawakal dan kesabaran yang dibutuhkan agar kami kemudian tidak menghujat Tuhan kami. Ini kan juga teguran Tuhan buat kami.

Tidak ada komentar: