mata itu masih memandang sama.
lurus ke depan dengan tatapan sayu yang dimilikinya.
tapi kurasakan ada kekuatan besar dalam tatapan sayunya itu.
kekuatan yang mampu meniris hatiku.
mungkin juga dengan hati-hati lain yang menatapnya dengan sungguh.
melihat matanya lebih dekat pada kedalamannya...
dan aku masih memperhatikan polahnya,,
di seberang jalan sana
dengan kaleng susu kosong yang selalu dibawanya,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar