perjalananku kembali ke solo siang ini,,entahlah. tak semesra dahulu lagi. hampir empat tahun aku melewati jalan yang sama ketika pulang atau kembali ke kota solo ini. setiap belokan, gang, perempatan, pertigaan, simpang lima. seperti ada setiap cerita yang tertinggal di sana ketika mata ini melihatnya (karena biasanya aku sering tidur di dalam bis,,hehe...). tapi berbeda sekali dengan perjalanan siang tadi. semuanya terlihat sangat biasa, bahkan terlalu biasa.
sepanjang perjalanan tadi mata ini bahkan (tumben) tapi tidak terpejam. sulit terpejam tepatnya. mata dan pikiran ini mencari kenangan pada setiap gang dan belokan yang kulalui. tapi memori yang biasanya kunikmati pada setiap perjalanan tidak kunikmati kali ini. semuanya sangat terlaalu biasa. seperti hanya memandang kosong saja. kosong.
bahkan keberangkatanku pagi tadi untuk kembali ke solo seperti tidak kurelakan. aku masih ingin ada di rumah. menikmati hawa rumah dengan rutinisku yang sudah sangat biasa juga, sebenarnya. rutinitas gadis desa pada umumnya. bantu-bantu ibu, bapak, dan emak di rumah.
kembali pada perjalanan pagi tadi. seperti kutinggalkan Pandanganku dengan setengah hati. kepulangan ke Solo yang tidak kuingini. aku juga masih belum mengerti kenapa? bahkan setelah aku berada pada lingkungan kampus yang biasa kucumbui mesra....
*masih tertinggal di sana,,
pada tempat kelahiran yang kucinta...
mungkin karena dia,,
Pesan untukmu,,,
“Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun ? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.” (Anak Semua Bangsa-Pramudya Ananta Toer)
Senin, Maret 29, 2010
Rabu, Maret 03, 2010
Kembali atau di sini dulu??
Belakangan ini, pertanyaan yang kutimbulkan sendiri sedikit mengganggu pikiranku,,
“kembali ke desa atau melanjutkan perjalananku di kota perantauan ini?”
Sedangkan Karimunjawa dan pulau yang ada di luar Jawa masih saja menarikku untuk sekedar bertandang mengunjunginya. Ya, entah kenapa…aku ingin sekali keluar dari Pulau Jawa ini. kebiasaanku untuk memulai kehidupan yang baru di tempat yang baru setiap tiga tahun sepertinya memang belum sembuh juga.
Luar Jawa? Sedikit di luar kemampuan memang, tapi masih ada harapan jika aku ingin menginjakkan kakiku pada tanah di luar sana.
Kembali ke desa?
Banyak yang menarikku untuk melakukan ini. Kembali pada keluargaku, kembali pada lingkungan awalku. Sebagai wanita, kembali ke desa sama saja dengan menjadi wanita seutuhnya. Pikiran semacam ini masih cukup kental di masyarakatku. Aku mungkin berbeda. Sangat malah!!! Kembali ke desa berarti mewujudkan cita-citaku di desa kecil itu. Ah,,masih dengan idealismeku sebagai “AKU”. Begitu banyak hal tercatat dari kecil hingga menginjak usia yang sekarang. Dan ini yang akan jadi catatan-catatan yang segera harus kutuntaskan. Agar tidak hanya jadi sekedar catatan. Bapak Ibu terkadang hanya tersenyum saja ketika melihatku dengan mimpi-mimpiku yang terdengar ‘aneh’ itu. Tentang mimpi yang dimiliki oleh gadis kecil mereka. Ah, Ibu…bukankah aku belajar membuat mimpi ini darimu,,dan sifat ‘keras’ ini kudapatkan dari engkau, Bapakku. Terimakasih untuk itu.
Rasa keperempuananku sepertinya belum menyentuhku terlalu jauh. Hehe…tapi tenang saja, tentu saja aku masih wanita seutuhnya. Dengan mimpi-mimpi wanitaku dan dengan adanya aku sebagai perempuan.
Melanjutkan perjalanan di kota perantauan ini?
Sama saja, aku punya rencana yang begitu banyak di sini. Catatan selama hampir empat tahun ini sudah memenuhi ‘tas’ bekalku meski aku tidak pernah merasa cukup dengan itu. Haha…jangan meremehkan mimpiku, pun jangan pernah menertawakannya. Wartawan atau guru? Aku ingin menikmati keduanya. Atau tawaran lain yang akan ada. Berpetualang? Mengenal ‘mereka’ lebih jauh. Mengaplikasikan ilmu dan mencoba untuk menimbang sejauh mana idealismeku. Menjaganya dan menguji diri sendiri seberapa kuatkah aku.
Eitss…tapi semoga aku tidak melupakan sesuatu. S1 masih belum di tangan, tentu ijin dari orang tua untuk berpetualang yang sudah ada di tangan tidak bisa kulaksanakan kalau yang satu ini belum kuselesaikan. Hehe… (maaf, skripsiku sayang, masih enggan kau kulirik meski waktu telah menjelang. Sebentar lagi ya. Kau tahu aku, bukan?)
Sedangkan dunia luar sana masih saja merayuku.
Ingat saja, jika memang diijinkan akan kupenuhi rayuan kalian. Tunggulah aku!!!
^_^…
“kembali ke desa atau melanjutkan perjalananku di kota perantauan ini?”
Sedangkan Karimunjawa dan pulau yang ada di luar Jawa masih saja menarikku untuk sekedar bertandang mengunjunginya. Ya, entah kenapa…aku ingin sekali keluar dari Pulau Jawa ini. kebiasaanku untuk memulai kehidupan yang baru di tempat yang baru setiap tiga tahun sepertinya memang belum sembuh juga.
Luar Jawa? Sedikit di luar kemampuan memang, tapi masih ada harapan jika aku ingin menginjakkan kakiku pada tanah di luar sana.
Kembali ke desa?
Banyak yang menarikku untuk melakukan ini. Kembali pada keluargaku, kembali pada lingkungan awalku. Sebagai wanita, kembali ke desa sama saja dengan menjadi wanita seutuhnya. Pikiran semacam ini masih cukup kental di masyarakatku. Aku mungkin berbeda. Sangat malah!!! Kembali ke desa berarti mewujudkan cita-citaku di desa kecil itu. Ah,,masih dengan idealismeku sebagai “AKU”. Begitu banyak hal tercatat dari kecil hingga menginjak usia yang sekarang. Dan ini yang akan jadi catatan-catatan yang segera harus kutuntaskan. Agar tidak hanya jadi sekedar catatan. Bapak Ibu terkadang hanya tersenyum saja ketika melihatku dengan mimpi-mimpiku yang terdengar ‘aneh’ itu. Tentang mimpi yang dimiliki oleh gadis kecil mereka. Ah, Ibu…bukankah aku belajar membuat mimpi ini darimu,,dan sifat ‘keras’ ini kudapatkan dari engkau, Bapakku. Terimakasih untuk itu.
Rasa keperempuananku sepertinya belum menyentuhku terlalu jauh. Hehe…tapi tenang saja, tentu saja aku masih wanita seutuhnya. Dengan mimpi-mimpi wanitaku dan dengan adanya aku sebagai perempuan.
Melanjutkan perjalanan di kota perantauan ini?
Sama saja, aku punya rencana yang begitu banyak di sini. Catatan selama hampir empat tahun ini sudah memenuhi ‘tas’ bekalku meski aku tidak pernah merasa cukup dengan itu. Haha…jangan meremehkan mimpiku, pun jangan pernah menertawakannya. Wartawan atau guru? Aku ingin menikmati keduanya. Atau tawaran lain yang akan ada. Berpetualang? Mengenal ‘mereka’ lebih jauh. Mengaplikasikan ilmu dan mencoba untuk menimbang sejauh mana idealismeku. Menjaganya dan menguji diri sendiri seberapa kuatkah aku.
Eitss…tapi semoga aku tidak melupakan sesuatu. S1 masih belum di tangan, tentu ijin dari orang tua untuk berpetualang yang sudah ada di tangan tidak bisa kulaksanakan kalau yang satu ini belum kuselesaikan. Hehe… (maaf, skripsiku sayang, masih enggan kau kulirik meski waktu telah menjelang. Sebentar lagi ya. Kau tahu aku, bukan?)
Sedangkan dunia luar sana masih saja merayuku.
Ingat saja, jika memang diijinkan akan kupenuhi rayuan kalian. Tunggulah aku!!!
^_^…
Langganan:
Postingan (Atom)